Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menjadi pembicara dalam Kuliah Profesional Dunia ISTAC ke-25 di Universiti Islam Antarbangsa Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur, Rabu, 11 Oktober 2023.
Menurut laporan Antara dari Kuala Lumpur, ia bicara tentang bahasa di kawasan ASEAN seperti bahasa Indonesia dan Melayu perlu memperkaya kosakatanya antara lain dengan menyerap dari unsur beragam bahasa lokal atau daerah.
“Bagaimana kita memperkaya bahasa kita? Menyerap bahasa lokal di seluruh Nusantara. Karena dalam banyak bahasa daerah, kata ‘jatuh’ pun bisa terdiri dari lebih dari 20 kata,” ujar Anies, menjawab salah satu pertanyaan mahasiswa.
“Berapa banyak kata dalam bahasa Melayu? Berapa banyak? Siapa tahu?” tanya Anies kepada mereka yang mengikuti perkuliahan tersebut.
Ia mengatakan bahasa Indonesia saat ini memiliki sekitar 150.000 kata. Angka itu sudah bertambah dari sebelumnya hanya sekitar 90.000 kata saat awal dirinya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
“Jadi saya bilang ke tim saya, kita perlu memperkaya bahasa kita karena 90.000 saja tidak cukup,” kata Anies.
“Tahukah Anda berapa banyak kata dalam bahasa Inggris? Satu juta dan 7.000 kata tambahan setiap tahun. Berapa banyak kata dalam bahasa Arab? 12,7 juta”.
Untuk itu, menurut Anies, jika ingin menjadikan suatu bahasa sebagai bahasa resmi komunitas internasional, ada pekerjaan rumah yang benar-benar harus diselesaikan yakni memperkaya bahasa tersebut.
Kekayaan bahasa sangat penting ketika ingin mempresentasikan di dunia sebagai bahasa internasional. Oleh karena itu, ia mengatakan sangat penting bagi Indonesia dan Malaysia untuk terus memperkaya bahasa miliknya agar bisa bersuara di komunitas internasional dan memperkenalkannya kepada dunia.
Sebelumnya, Anies juga menjadi pembicara kunci dalam acara 40th Anniversary Symposium by International Islamic University Malaysia (IIUM) Alumni Association dan bertemu relawan pendukungnya di Kuala Lumpur.
Sumber : tempo.co
Leave a comment