Berita

Anies: Saya Ini Sebetulnya Ekonom, Master Currency Market

BANDUNG – Dikenal atas kiprahnya di bidang pendidikan, Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengaku sebenarnya dirinya adalah seorang ekonom.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengungkapkan bahwa dia sama sekali tidak memiliki latar belakang ilmu pendidikan. Meski demikian, dari ilmu ekonomi dia mempelajari pentingnya berinvestasi di bidang pendidikan demi bangsa yang maju dan berkualitas.
Hal tersebut diungkap Anies dalam sesi talkshow Info A1 bersama kumparan yang ditayangkan pada Jumat (4/8). Pria yang sempat menjadi Rektor di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, selama delapan tahun itu mengatakan latar belakang pendidikannya selama ini secara konsisten berfokus pada bidang ekonomi.
“Memang betul saya banyak bersinggungan dengan pendidikan,” ujar Anies sembari tersenyum.
“Tapi kalau lihat latar belakang, saya ini sebetulnya ekonom. Fakultasnya Ekonomi. Master saya ini adalah tentang nilai tukar, currency market. Jadi moneter. Saya milik moneter. Master saya di bidang moneter. Dan saya mengajar di kampus itu makro ekonomi,” sambung dia.
Dibesarkan di Yogyakarta dari keluarga yang berprofesi sebagai akademisi, Anies meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada pada 1995.
Anies kemudian merantau ke Amerika Serikat untuk melanjutkan program S2-nya di bidang keamanan nasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, Maryland University.
Dua tahun setelah dia meraih gelar S2, Anies mendapatkan beasiswa untuk kembali melanjutkan kuliah di AS, dia mengenyam ilmu politik di Northern Illinois University dan lulus pada 2005.
Berbekal dari pendidikan dari dalam dan luar negeri tentang ekonomi inilah, Anies kemudian mempelajari bahwa moneter, makro ekonomi, dan pembangunan ekonomi yang menjadi kunci keberhasilan pada kualitas manusia.
“Jadi kenapa saya itu fokus pada pembangunan manusia, bukan karena saya latar belakangnya ilmu pendidikan — sama sekali saya enggak punya itu,” ungkap Anies.
“Tapi saya lihat bahwa membangun sebuah bangsa, menjadi maju berkembang, bila investasi di bidang pendidikan itu serius. Dan sudah terbukti,” jelas dia.
Anies berpendapat, cara dunia memandang antara negara yang kaya karena sumber daya alamnya dan negara yang kaya karena kekuatan manusianya adalah dua hal berbeda.
“Yang kekuatannya kaya karena alam, enggak menjadikan contoh tuh,” ujar Anies.
Namun, sambung sambung eks Gubernur DKI Jakarta itu, yang kaya karena kekuatan manusianya lebih terpandang. Dia menyebut Jepang adalah contoh nomor satu di Asia Timur yang membuktikan bahwa kekuatan sumber daya manusia dapat membuat negara itu kuat.
“Tapi yang kaya karena kekuatan manusianya, ini Asia Timur, Jepang. Jepang itu sudah 1,5 abad yang lalu. Sesudah itu muncul berderet ini, Singapura, Taiwan, lalu Korea, sekarang China. Semua apa? Pendidikan,” tutur Anies.
Atas dasar itulah, Anies berargumen jika ingin membangun suatu negara yang kuat dan berkualitas, maka penting untuk berinvestasi pada pendidikan agar terwujud manusia yang berkualitas.
“Nah jadi saya background-nya ekonomi jadi ke arah sini karena saya meyakini kalau mau maju ya konsentrasi pada investasi manusia,” tutup dia.
Sumber : kumparan.com

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Surya Paloh: Anies Baswedan adalah yang Terbaik Sebagai Calon Pemimpin Negeri

Ketum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan menjelang pendaftaran Anies Baswedan dan...

Doa Ibunda Anies Baswedan untuk Pasangan AMIN

Bacapres dan bacawapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mengawali kegiatan...

Anies Baswedan Awali Pendaftaran Capres dengan Shalat Subuh Berjemaah Bersama Keluarga

Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengawali hari pendaftaran calon presiden...

Anies Baswedan Dinilai Memiliki Keunggulan Diplomasi Luar Negeri Dibanding Bakal Capres Lainnya

Di tengah kondisi global yang sangat dinamis mulai dari eskalasi konflik beberapa...