Anies Baswedan Singgung UU ITE, AHY Bicara Kebebasan Berpendapat

BANDUNG – Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk (KPP) Anies Baswedan menyuarakan revisi UU ITE. Anies menjelaskan soal plus dan minusnya UU ITE saat ini.
Saat diskusi dengan anak muda di Bandung bersama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Bandung, Sabtu (5/8/2023), Anies menyinggung soal rencana merevisi UU ITE. Menurut Anies, UU ITE menjadi penjaga keamanan data warga.

“Baiknya, menjaga privasi warga negara. Jadi fokus lebih condong ke sana. Sehingga warga negara merasa dilindungi,” kata Anies.

Ia mengatakan UU ITE sejatinya memiliki peran agar kebocoran data tak dibiarkan. Sebab, menurutnya kondisi tersebut berdampak kepada privasi masyarakat. “Ini harus diketatkan,” ucapnya.

Namun, Anies menyebutkan yang kerap terjadi adalah UU ITE menjadi senjata untuk menghanta, kebabasan berekspresi. Hal ini, kata dia, penting disoroti untuk ke depannya.

“Kebebasan berekspresi malah terhambat oleh UU ITE. Sebagian dari pasal-pasal karet itu ternyata membuat kebebasan berekspresi terganggu. Bahkan kita menyaksikan melaporkan pelayanan yang tidak baik saja bisa diproses (hukum) melalui UU ITE. Misalnya, melaporkan jalan rusak, itu lah yang saya maksud sebagai pasal-pasal karetnya,” katanya.

“Tapi kalau UU ITE sendiri diperlukan, terutama untuk melindungi warga,” ucap Anies menambah.

Sementara itu, AHY mengatakan setiap warga sejatinya harus punya ruang berekspresi. AHY menyebutkan dalam demokrasi tidak boleh ada warga yang takut mengungkapkan pendapatnya.

“Demokrasi tidak boleh ada yang takut bicara di negerinya sendiri. Tentu ada koridor UU yang kita jadikan acuan, tapi prinsip dasarnya adalah bayangkan kalau kita takut bicara rasanya juta tidak demokratis,” ucap AHY.

“Dan, kita seperti terbelenggu di negaranya sendiri. Sesuatu itu kita tempatkan pada sepiritnya demokras, kita jaga dan kita perhatikan stabilitas berbangsa, dan bernegara. Jadi, tidak boleh atas nama stabilitas pembangunan, kemudian demokasi kebebasan rakyat dibungkam. Tapi juga saya tidak setuju kalau ada kebebasann absolut tanpa batas, itu akan merusak dan merugikan kita semua,” kata AHY menambahkan.

Sumber : detik.com