Berita

Tak Setuju Wacana Makam Pangeran Diponegoro Dipindah, Anies Baswedan: Tempatnya di Sini

Bakal calon presiden Anies Baswedan mengatakan, sebaiknya lokasi makam Pangeran Diponegoro tetap berada di tempatnya dan tidak dipindahkan. Ia mengatakan hal itu menanggapi adanya wacana pemindahan makam itu dari lokasinya sekarang di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Tempatnya di sini, dan ini bagian dari sejarahnya. Memang, Pangeran Diponegoro berujung wafatnya di Makassar. Maka biarkan itu menjadi bagian dari sejarahnya. Memang tepat makamnya di sini,” ujar dia menanggapi adanya wacana pemindahan makam Diponegoro oleh seorang bakal calon presiden.

Anies bersama pasangannya bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar hari ini berziarah ke makam Pangeran Diponegoro.

Ia pernah menerima Pusaka Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro dari Pemerintah Belanda saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Penyerahan pusaka itu bersifat rahasia karena banyaknya kolektor yang memburu tongkat tersebut untuk disimpan secara pribadi.

Oleh karena itu, Anies mengatakan momen ziarah itu membuat dirinya ingin melihat benda pusaka Pangeran Diponegoro secara langsung karena sebelumnya hanya melihat melalui gambar saja.

Anies-Cak Imin yang berziarah ke makam Pangeran Diponegoro di Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu didampingi oleh istrinya masing-masing beserta rombongan. Mereka disambut juru kunci sekaligus generasi kelima Pangeran Diponegoro, Raden Hamzah Diponegoro.

Anies kemudian menjelaskan alasannya berziarah ke makam Pangeran Diponegoro bersama Muhaimin. Menurut dia, jejak langkah dan perjuangan Pangeran Diponegoro memberikan inspirasi bagi seluruh anak bangsa Indonesia.

“Pangeran Diponegoro ini adalah inspirasi perjuangan yang ketika beliau bergerak bukan hanya menggerakkan pasukannya, tapi juga seluruh rakyat tanah Jawa pada waktu itu, untuk memili menjadi bagian dari gerakan perlawanan,” ujar dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, sosok Pangeran Diponegoro adalah seorang pejuang keadilan.

Dia selalu berada di depan dalam membela hak-hak rakyat yang terpinggirkan, terutama soal pajak dan penindasan terhadap rakyat kecil.

“Kami merasa bersyukur bisa berziarah ke sini. Dalam sejarah Indonesia dijelaskan bahwa akibat pemberontakan Pangeran Diponegoro, Belanda menjadi bangkrut dan akibat bangkrut muncul politik tanam paksa,” kata dia pada Ahad, 24 September 2023.

Akibat politik tanam paksa, lanjut Anies, kemudian muncul politik etis untuk membayar balik atas penindasan kejam yang dilakukan Belanda. Politik etis itulah yang menghasilkan anak-anak muda Indonesia yang terdidik.

“Lewat pendidikan itulah muncul gerakan politik modern yang berujung pada kemerdekaan. Jadi, kemerdekaan dulunya adalah Perang Jawa, Perang Diponegoro yang kita rasakan semua dampaknya sampai sekarang. Jadi, kami memberikan rasa hormat dan mudah-mudahan ini menjadi inspirasi buat perjuangan,” tutur mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

 

Sumber : tempo.co

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Surya Paloh: Anies Baswedan adalah yang Terbaik Sebagai Calon Pemimpin Negeri

Ketum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan menjelang pendaftaran Anies Baswedan dan...

Doa Ibunda Anies Baswedan untuk Pasangan AMIN

Bacapres dan bacawapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mengawali kegiatan...

Anies Baswedan Awali Pendaftaran Capres dengan Shalat Subuh Berjemaah Bersama Keluarga

Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengawali hari pendaftaran calon presiden...

Anies Baswedan Dinilai Memiliki Keunggulan Diplomasi Luar Negeri Dibanding Bakal Capres Lainnya

Di tengah kondisi global yang sangat dinamis mulai dari eskalasi konflik beberapa...