Anies Ungkit Jasa Golkan UU Kebudayaan

Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan bicara perannya dalam mengggolkan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Aturan perundangan yang awalnya bernama RUU Kebudayaan itu digagas oleh Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

“Kami menyusun rancangan undang-undang kebudayaan. Jadi RUU Kebudayaan itu kita menyiapkan dan di tengah-tengah proses persiapan tugas saya dicukupkan di Kementerian,” ujar Anies dalam acara Anies Baswedan Bicara Kebudayaan: Kini dan Nanti di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8).

RUU Kebudayaan itu disahkan pada 27 April 2017. Anies tidak sampai melihat RUU tersebut disahkan menjadi undang-undang. Karena ia direshuffle pada 27 Juli 2016.

“Jadi saya tidak melihat menyaksikan dari dekat penandatanganannya,” ujar Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, melalui UU Pemajuan Kebudayaan itu diharapkan menjadi paltform untuk menjadi perhatian lebih di bidang kebudayaan.

“Kami menjadi bagian dari yang mengusulkan. Pengusulannya ada pada saat saya bertugas undang-undang kebudayaan memajukan kebudayaan waktu itu namanya yang kita berharap ini menjadi platform untuk perhatian lebih besar di bidang kebudayaan,” ungkapnya.

Negara Perlu Dukung Kebudayaan

Menurut Anies, negara perlu memberikan dukungan terhadap kebudayaan. Perubahan yang perlu dilakukan adalah negara ajak bicara para budayawan.

“Negara ajak bicara para budayawan, ajak bicara para seniman lalu berikan sebuah pertanyaan sederhana apa yang Anda butuhkan dari negara untuk Anda bisa berkarya? Berikan pertanyaan,” ujarnya.

“Jadi kita enggak usah kita jangan berpretensi seperti kita tahu apa yang harus kita kerjakan. Justru kita harus tanya apa yang dibutuhkan, sehingga negara bisa bisa melakukannya,” sambung Anies.