Berita

Anies Heran Kegiatan Kebudayaan Harus Bayar Saat Pakai Fasilitas Negara

Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berbicara terkait perubahan yang akan dilakukan di bidang kebudayaan. Anies mengatakan fasilitas negara seharusnya dapat digunakan secara gratis untuk kebudayaan dan tidak dikomersilkan.
“Jangan sekali lagi, jangan pandang return-nya itu dalam bentuk pendapatan rupiah, bukan! Dalam jangka panjang itu bisa terjadi, tapi dalam jangka pendek jangan harap,” kata Anies dalam acara ‘Anies Baswedan Bicara Kebudayaan: Tentang Kini dan Nanti’ di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).

“Tapi ini adalah kegiatan memajukan kebudayaan, memberikan ruang berkarya bagi para budayawan yang mereka nanti akan memantik kreativitas seluruh bangsa,” sambungnya.

Anies mengatakan cara pandang terkait kebudayaan sebagai penghasil uang harus diubah. Sebab, menurutnya, kebudayaan tak harus diuangkan.

“Karena itu saya memandang yang harus diubah itu cara pandang kalau ini dipandang sebagai aktivitas yang harus menghasilkan uang, ya nggak mungkin,” jelasnya.

Anies lantas mengambil contoh adanya komunitas teater yang menggunakan GOR di Dinas Pemuda dan Olahraga harus menyewa. Anies lantas menanyakan kenapa harus menyewa GOR tersebut.

“Saya panggil pengelola GOR di Dinas Pemuda Olahraga, ‘kenapa harus sewa?’ ‘Ya aturannya gitu’, ‘tapi kenapa diatur begitu? Kenapa harus sewa?’ Lah kalau ada anak yang mau main teater, ya kita bantu konsumsi, kita bantuin dengan makanan, anak-anak mau main theater kok disuruh sewa GOR,” ungkap dia.

Dia pun menekankan fasilitas negara digunakan untuk kebudayaan, tapi tidak dengan disewa. Sebaliknya, kata dia, negara seharusnya membantu kebudayaan.

“Jadi fasilitas negara itu di pakai untuk sebanyak-banyaknya bagi kegiatan kebudayaan tapi jangan dipandang ini harus sewa, kenapa? Justru kita yang harus membantu,” jelasnya.

Kemudian, Anies menilai seharusnya negara tidak seolah-olah mengetahui apa yang para budayawan butuhkan. Sebaliknya, menurutnya, negara harus bertanya kepada budayawan, apa yang mereka butuhkan.

“Menurut saya perubahan nomor satu adalah negara ajak bicara para budayawan, ajak bicara para seniman lalu berikan sebuah pertanyaan sederhana ‘Apa yang anda butuhkan dari negara untuk Anda bisa berkarya?’ Berikan pertanyaan itu,” ungkap dia.

“Jadi kita nggak usah, kita jangan berpretensi seperti kita tahu apa yang harus kita kerjakan, justru kita harus tanya apa yang dibutuhkan sehingga negara bisa melakukannya,” imbuhnya

Sumber : https://news.detik.com/

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Surya Paloh: Anies Baswedan adalah yang Terbaik Sebagai Calon Pemimpin Negeri

Ketum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan menjelang pendaftaran Anies Baswedan dan...

Doa Ibunda Anies Baswedan untuk Pasangan AMIN

Bacapres dan bacawapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mengawali kegiatan...

Anies Baswedan Awali Pendaftaran Capres dengan Shalat Subuh Berjemaah Bersama Keluarga

Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengawali hari pendaftaran calon presiden...

Anies Baswedan Dinilai Memiliki Keunggulan Diplomasi Luar Negeri Dibanding Bakal Capres Lainnya

Di tengah kondisi global yang sangat dinamis mulai dari eskalasi konflik beberapa...