BANDUNG – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan turut mengomentari terkait kisruh penerimaan peserta didik baru (PPDB), salah satunya PPDB di Jawa Barat.
“Keramaian PPDB, bahkan di Jawa Barat Pak Gubernur (lakukan pembatalan keikutsertaan) penerimaan siswa di Jawa Barat (4791) siswa,” kata Anies saat berorasi di hadapan ribuan kader Partai Demokrat Jabar di Gedung Sabuga Bandung, Minggu (6/8/2023).
Anies yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ini berujar, jika diibaratkan dengan kejadian anak panas yang harus diobati infeksinya, bukan gejalanya saja.
“Kita jangan hanya membereskan gejala, misal sakit panas kita beli panadol Insyaallah gejala ringan, bodrex juga atau paracetamol. Paracetamol isinya (kurangi) gejala-gejala, apakah sakitnya hilang? Infeksinya harus diobati, baru kemudian suhu tinggi bisa turun,” tuturnya.
Anies menyebut, problem di lapangan harus dituntaskan. Anies ingin, siswa lulus SD bisa melanjutkan pendidikannya ke SMP hingga SMA.
“Kita ingin problem ini dibereskan, apa akar masalahnya, salah satu hal mendasar ketersediaan bangku sekolah, bangku sekolah ini seperti piramida, semakin rendah jenjang pendidikan semakin banyak bangkunya (jenjang, semakin tinggi, semakin sedikit), dan apa yang terjadi anak-anak kita mereka tidak bisa menyelesaikan pendidikan hingga tuntas,” ungkapnya.
“Jumlah bangku kelas 1 SD harus sama dengan jumlah bangku SMP, harus sama dengan SMA. Sehingga mereka masuk SD bisa menyelesaikan sekolah hingga tuntas,” tuturnya.
Anies juga menyebut, banyak siswa di Indonesia yang lulus SD tidak nisa melanjutkan ke SMP, begitupun yang lulus SMP tidak bisa melanjutkan ke jenjang SMA.
“Banyak dari mereka anaknya tidak pernah bisa lulus SMP, tidak pernah lulus SMA. Kita ingin setiap anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas hingga tuntas,” pungkasnya.
Sumber : detik.com
Leave a comment